Perjalanan
selalu berhasil mengantarkan saya ketempat-tempat indah, larut dalam tiap
romansa, kidung, kisah, airmata dan tawa disana kemudian hal terberat dalam sebuah
perjalanan adalah ketika saya terlalu terlena disana hingga lupa bahwa
sejatinya tempat yang pernah saya panggil rumah itu bukanlah rumah
sesungguhnya. Saya paham sekali bahwa kehidupan adalah tentang bertemu dan
berpisah, tentang mencinta dan merela, tentang bahtera, renjana kemudian
mereduksi lalu pergi. Menyedihkan memang tapi yah begitulah semua ini pada
akhirnya berjalan seperti seharusnya. Hari ini tetiba dingin datang, secangkir
kopi yang biasa saya nikmati bersama mereka yang dulu saya sebut sebagai kawan
seperjuangan, sekarang saya harus sedikit menerima jika pada akhirnya secangkir
kopi ini kemudian harus saya nikmati sendiri. Kabinet terakhir yang kami sebut
dengan kabinet SIAPBerkarya kini sudah saatnya, wes wayahe menjadi kabinet SIAPBerlalu muehehehe.
Semua ini
tidak akan terjadi tanpa dukungan dari diri sendiri, sekitar dan tentunya
kekuatan yang maha kuat, semesta. Dalam kurun waktu dua tahun ini ada begitu
banyak kisah yang jika dihimpun akan menjadi kisah yang memiliki begitu banyak
rasa, seperti sebuah kidung romansa, maka tidak ada kata yang lebih terhormat
selain kata terimakasih. Terimakasih Badan Eksekutif Mahasiswa telah memberikan
saya dan idealisme saya berkembang pada masanya, terimakasih telah memberi saya
ruang untuk tertawa setertawa-tawanya, menangis semenangis-menangisnya, jatuh
sejatuh-jatuhnya, bangkit sebangkit-bangkitnya dan berkembang dalam rangkaian
proses yang begitu panjang hingga akhirnya sampai sudah saya pada ujung kisah
bersama Badan Eksekutif Mahasiswa sebuah tempat yang dulu pernah saya panggil
rumah ya meski pada akhirnya saya hanya singgah tidak untuk menetap didalamnya.
Kisah ini tentu tidak akan pernah menjadi luar biasa tanpa dibersamai
orang-orang hebat disekeliling saya, maka dengan penuh kerendahan hati izinkan
saya berterimakasih.
Terimakasih
Kak Wira selaku Ketua Bidang saya tahun 2018, kakak dinas yang memiliki tingkat
ke-cool-an luar biasa yang 180
derajat berbeda dengan saya. Mungkin sering kali kita tak sepaham, atau saya
yang terlalu tidak ingin mendengar, tapi percayalah ada perasaan bangga yang
selalu tersemat didalam hati saya sebab ada begitu banyak pelajaran yang telah
kakak berikan kepada saya, baik sebagai seorang anggota pun manusia. Kak Wir, you are the one who succed made me believe
in myself and standing up bravery as who I am
Terimakasih
Kak Suwas selaku Sekretaris Bidang saya tahun 2018, kakak dinas yang memiliki
hati dan perasaan yang begitu lembut menjadi penenang saat saya dalam kalut.
Seringkali mulut ini kurang bisa menjaga ucapannya, nggak hanya sekali,
berkali-kali pasti. Sering kali perkataan muncul entah dengan sadar atau tidak
tapi seperti layaknya seorang Sekbid, Kak Suw tetap menerima saya dengan penuh
kerendahan hati. Terimakasih karena telah menjadi Endorphine saat anggotamu yang nakal ini ingin terlelap,
terimakasih karena telah menjadi Caffeine
saat anggotamu yang pecicilan ini ingin terjaga. Through every single thing that you have done, I have learnt what
sincerity does really means, thanks
for that.
Ratih, I have no idea where I have to balancing
you, your though and your perfecsionist. Saya cukup paham dimanapun kamu
berada kamu pasti berkembang dengan caramu sendiri. Gue, selalu ingat cerita lu
di lapangan belakang kampus saat PNB Fair akan berlangsung kala itu, dibawah
langit yang sedang cerah-cerahnya gue baru paham bahwa ada seorang gadis yang
memiliki mimpi luar biasa, go get it.
Gagal atau berhasil proses akan mendidik lu dengan cara yang begitu indah.
Sinta, the silent killer in our squad. The first
time I met you I saw you as a person that didn’t talk much but you have lots of
idea on you mind, you proved me that you
have a huge potential than I knew. Semesta ngijinin gue buat minang lu
sebagai sekbid 2019. Bagi gue perhatian tak selalu ditunjukan dengan cara yang
mesra, ngasih cokelat atau susu kotak, kado even
nanyain udah makan apa belum. Lu selalu punya cara lu sendiri and that’s why I believe in you and I love
the way you work. You are the most
professional person that I have ever met. Kalau ada orang yang selalu
mendebatkan tentang pemaknaan arti kata “tahu diri, tahu posisi” harusnya
mereka belajar dari lu yang nggak pernah berada didepan gue pun belakang gue,
tapi membersamai gue. Thanks for that,
terimakasih telah menjadi penopang, pengingat, dan rem saat mulut ini ingin
menjadi keterlaluan dalam berbagai situasi. Layaknya yin dan yang lu selalu
bisa menjadi putih saat gue hitam pun sebaliknya, tanpa lu perjalanan ini nggak
akan menjadi lur biasa.
Rio, boleh
gue ketawa bentar Ri? Gue yakin dah, terkadang lu nggak perlu ngebuktiin bahwa
diri lo hebat sama orang yang pernah lo sayangi mati-matian, lu cuma perlu
menerimanya, menerima bahwa ketetapan Tuhan adalah sebuah ketepatan. Mungkin
gue bukan tipikal teman yang bisa selalu sefrekuensi sama lu. Tapi gue
bersyukur karena kita pernah sefrekuensi pada masanya. Apapun yang sedang lu
kejar, apapun yang sedang lu ingin buktikan, kejar. Setahun belakangan kita
emang jarang ngobrol ya, but someday I am
looking forward to talking to you like when the first time I asked you about
how to wearing kamen. Terimakasih sudah mengajari arti dari menyama braya and how to deal with it.
Yogi, pesan
gue selalu sama Yog, impulsifitasmu harus mampu kamu kendalikan. Gue masih
ingat banget betapa terbata-batanya kita nyiapin semnas kala itu, saat lu lagi
emosi-emosinya gue nggak tahan, gue gatel. Gue hadang lu depan gerbang kampus
narik lu buat ke Ruang BEM, that was the
first time I cried to you, did you remember that? Keadaan memang terkadang
memaksa kita untuk bisa fleksible dengan medan yang pernah kita hadapi, keras
kepalamu selalu berhasil membuat gue belajar, belajar menjadi air saat lu jadi
api, belajar jadi api saat lu sama sekali nggak punya bara. Mungkin, gue orang
yang paling keras mengkritik atau paling lembut dalam memuji, semata-mata gue cuma
nyoba ngimbangin lu, stay bold as you are
Yog, semangat lu dalam mendobrak segala hal yang tabu adalah salah satu hal
yang selalu gue acungi jempol. Pembelajaran paling penting yang gue dapat dari
lu adalah “merencanakan itu memang penting, tapi terjebak didalamnya akan
membuat lu menjadi bagian dari rencana itu sendiri, segera eksekusi! Siap laksanakan!
Hahaha Thanks Yog, saat gue sedang takut ketemu orang lu orang pertama yang gue
cari buat nemenin gue, thanks sudah jadi bodyguard
karena muka lu emang lebih gahar dari gue yang hellokitty ini hahaha.
Anjas, Lankka
kita ketemu dan pertama kali gue tahu kalau lu akan menjadi salah satu orang
dalam satu bidang I was so shock
mamen. To be honest I labeled you as the
person that I didn’t like at first yap that was the first impression that I got,
tapi melalui lu Tuhan ngajari gue kalau don’t
judge book by its cover meskipun lu masih suka jengkelin sih hahaha
ternayata lu pekerja keras yang memiliki hati yang lembut hahaha. Masih ingat
gue mah pertama kali kita ngobrol panjang sehabis rapat bidang, lu nyetop gue
di parkiran and asked me to talk. Kita
ke Mini Mart dan kali pertama gue menyelami diri lu dan pemikiran lu disana,
sampai akhirnya kita jadi partner, partner beli cilok, makan, cerita, sampai
jadi teman kos setahun gue hahaha. Gue selalu bilang ke lu tingkatin kemampuan
kognitif lu, emang rada pedes ya tapi semata-mata gue pengen growing up together and you did it. Terimakasih
selalu bersedia membuka telinga dan hati dengan segala bentuk keresahan,
kekonyolan gue selama ini. Someday, gue pengen denger cerita perjalanan lu
ngegapai mimpi-mimpi lu, semangat Mas Grab, tetap jadi Anjas yang selalu punya
cara menunjukan perhatiannya. Bedikin
ngamah cilok coeg, sampai jumpa di warung kopi lainnya Njas.
Diri gue
sendiri, yaps I have to say thanks to my
own self yang telah merelakan dirinya untuk mau bekerja keras lebih dari
biasanya. Mata gue yang mau bertempur dengan ganasnya 24 jam, kaki gue yang
berpijak dengan kokohnya, dan segala bentuk intuisi dan nalar yang disumbangsihkan
maksimal. Sekarang istirahatlah, siapkan energi sebab didepan sana jalan yang
lebih luar biasa menunggu untuk dijelajahi.
Kepada semua
senior gue di BEM 2018, Presiden Mahasiswa, Wakil Presiden Mahasiswa, Sekum,
Bendum, Seluruh Kabid dan Sekbidnya. Selama menjadi anggota saya tidak terlalu
tahu keresahan apa yang sebenarnya bergumul di kepala dan hati kakak-kakak
semua, tapi saya percaya bahwa kakak-kakak adalah orang hebat yang punya
pemikiran hebat. Dalam diam kakak-kakak sekalian pun, saya tetap belajar. Matur Suksema kak, sampun nyarengin lan
nerima tiang ring BEM 2018. Juga saudara seperjuangan gue, seluruh anggota
bidang terimakasih sudah menjadi saudara sejuang yang nggak hanya menerima gue
sebagai part of this but also as human. Untuk
yang pernah mendengar curhatan kisah cinta dramatic gue, keresahan gue, keluhan
gue, yang sudih jadi BANK gue buat nyimpen duit, gue utangin pulsa, kos-nya gue
tebengi, atau nebeng di kos-an gue and
many more. Thanks.
2018 berlalu
era baru dimulai, Sinergi berkarya kini menjadi SIAPBerkarya, 2019 menjadi
kisah sendiri yang memiliki kidung-kidungnya sendiri. Kisah luar biasa menjadi
Ketua Bidang Keilmuan dan Penalaran pada masanya menjadi begitu susah
untuk dituliskan dalam rangkaian kalimat namun ini masih cangkir pertama dari
kopi yang saya sesap pagi ini. Kisah ini seperti layaknya kopi yang hitam,
pahit kata orang belum tentu kata kita, biarkan para penikmat kopi menikmati
kopinya sendiri kemudian yang bukan, the
have their own. Sebab mereka yang tidak menyukai kopi akan selalu punya
alasan untuk tidak mengenalnya, tidak perlu bekerja keras untuk itu.
Sampai jumpa
di cangkir kedua.
Trimakaih sudah berbagi cerita pada cangkir pertama, tak sabar menanti cerita cangkir kedua
ReplyDelete