Cara terbaik untuk bersembunyi
dari kekecewaan adalah dengan terus menjadi sibuk. Pulang adalah tentang
kesiapan, kesiapan untuk menerima bahwa aku tidaklah lahir dari keluarga yang
baik-baik saja. Kesiapan untuk menerima kenyataan bahwa aku hanyalah si miskin
yang lemah yang terus mencoba menolong si miskin lainnya padahal kalau ada
seseorang yang harusnya mendapat pertolongan, ialah aku yang harusnya berada
digarda terdepan.
Pak, Bu, Mbah, maafkan aku yang
masih terlalu angkuh menolak darimana sebenarnya asal-usulku. Aku ini
petualang, yang ingin berpetualang melihat dunia luar. Ingin terus mengenyam
pendidikan tapi keternyataan bahwa aku juga orang yang engkau butuhkan selalu
berhasil membuatku ingin kembali kembali ke diri ini yang kumal hidup diantara
tikus-tikus yang berkeliaran.
Hari ini adalah hari yang
terlampau pilu, dipukul realita bahwa aku masihlah manusia bisu dihadapanmu
semua menjadi kaku berbeda ketika aku berdiri dihadapan banyak orang. Didepan murid-muridku,
aku bisa menjadi manusia penuh inspirasi dengan sejuta motivasi tapi yang tidak
mereka lihat aku adalah manusia penuh rasa sepi serta luka-luka yang tidak
pernah aku akui keberadaanya.
Tahun lalu, Uti masih bisa
berdiri meski dengan kaki yang mulai memberat bahkan untuk sekedar melangkah.
Setahun sudah baru ku tahu kabarnya, dan aku? Bajingan biadab ini setiap hari
makan makanan apapun yang aku mau, ngopi ditempat-tempat fancy hanya untuk
sekedar berlari tapi kali ini sekali lagi, Tuhan telah berhasil membuatku
mengutuk diriku sendiri.
ANJING! BANGSAT! BIADAB!
Aku adalah si paling durhaka
ternyata yang pergi begitu saja meninggalkan keluarga yang antah berantah. Si
paling menyalahkan keadaan ini akhirnya tunduk bahwa aku adalah satu-satunya
orang yang harusnya disalahkan. Aku membenci absensi mereka pada masa-masa tumbuhku,
tapi sekarang aku yang justru melakukan hal yang dulu paling aku benci, pergi.
Glovic, 4 April 2024
Comments
Post a Comment